Cara Kontrak Rekaman sebuah Label dengan Artis
Label memiliki hak eksklusif untuk melakukan kontrak rekaman dengan artis untuk memasarkan rekaman dengan imbalan royalti atas harga jual. Kontrak dapat diperpanjang untuk jangka waktu tertentu, dan dapat saja merujuk pada rekaman tertentu.
Artis papan atas cenderung dapat menegosiasikan ulang kontrak mereka untuk mendapatkan persyaratan yang lebih menguntungkan bagi mereka, tetapi perseteruan antara Prince terhadap Warner Bros. Records 1994–1996 memberikan contoh tandingan, menurut klaim Roger McGuinn, dibuat pada Juli 2000 di hadapan komite Senat AS, bahwa The Byrds tak pernah menerima royalti yang dijanjikan untuk hits mereka, "Mr. Tambourine Man" dan "Turn! Turn!, Turn!".
Kontrak Rekaman
Kontrak tersebut adalah hak bagi artis untuk mengirimkan rekaman yang telah selesai ke label, atau hak bagi label untuk melakukan rekaman dengan artis. Untuk artis yang baru naik daun, label dapat terlibat dalam pemilihan produser, studio rekaman, musisi tambahan, dan lagu yang akan direkam, dan mungkin mengawasi hasil sesi rekaman. Untuk artis papan atas, label biasanya tak begitu terlibat dalam proses rekaman.
Hubungan antara label rekaman dan artis bisa jadi runyam. Banyak artis memiliki konflik dengan label mereka mengenai gaya bermusik atau lagu yang ingin mereka buat, sehingga menyebabkan karya seni artis atau judul diubah sebelum dirilis. Artis juga dapat memiliki karya yang ditolak untuk rilis, atau disimpan.
Umumnya label melakukan ini karena mereka yakin album akan terjual lebih baik jika artisnya memenuhi permintaan atau perubahan yang diinginkan. Kadang-kadang, keputusan label rekaman adalah keputusan yang bijaksana dari sudut pandang komersial, tetapi keputusan ini dapat membuat frustrasi seniman yang merasa bahwa karya seni mereka diremehkan atau disalahartikan oleh tindakan semacam itu.
Kontra dan Perselisihan
Dalam kasus lain, label rekaman dapat menyimpan album artis tanpa maksud untuk mempromosikan artis yang bersangkutan. Alasannya, label dapat memberi kesempatan untuk memfokuskan sumber dayanya pada artis lain di daftarnya, atau sedang menjalani restrukturisasi saat ada orang yang menandatangani artis dan mendukung visi artis tidak lagi hadir untuk mengarahkan artis.
Dalam kasus yang ekstrem, label rekaman dapat menolak rilisan musik artis selama bertahun-tahun, atau menolak untuk melepaskan artis dari kontraknya. Artis yang memiliki perselisihan dengan label terkait kepemilikan dan kontrol atas musik mereka seperti Taylor Swift, Tinashe, Megan Thee Stallion, Kelly Clarkson, Thirty Seconds to Mars, Clipse, Ciara, JoJo, Michelle Branch, Kesha, Kanye West, Lupe Fiasco, Paul McCartney,dan Johnny Cash.
Dukungan Label ke Artis
Pada masa awal lahirnya industri musik, label rekaman mutlak perlu untuk mendukung kesuksesan artis. Oleh karena itu, grup-grup musik atau artis berlomba-lomba kontrak sesegera mungkin. Pada 1940-, 1950-, dan 1960-an, banyak artis yang menyerah untuk mendapatkan kontrak dengan perusahaan rekaman sehingga terkadang mereka akhirnya menandatangani perjanjian penjualan rekaman mereka ke label rekaman untuk selama-lamanya. Pengacara hiburan banyak menjadi klien dari artis untuk membahas persyaratan kontrak.
Posting Komentar untuk "Cara Kontrak Rekaman sebuah Label dengan Artis"
Posting Komentar