Strategi Baru Menghadapi Teknologi Musik

Strategi Baru Menghadapi Teknologi Musik

Dengan bertumbuhnya teknologi seperti Internet, sebuah Label harus menyiapkan strategi baru dalam menghadapi teknologi musik. Dengan mengingat artis dapat mendistribusikan materi rekamannya pada radio daring, berbagi berkas peer-to-peer seperti BitTorrent, dll., dalam biaya kecil atau tanpa sama sekali, tetapi rendah pengembalian modal. 

Artis papan atas semacam Nine Inch Nails, yang kariernya berkembang dengan label besar, mengumumkan akhir kontrak mereka, menyatakan bahwa sifat industri rekaman yang tidak kooperatif dengan tren baru ini merugikan musisi, penggemar, dan industri secara keseluruhan.

Namun, Nine Inch Nails kembali lagi ke label besar, mengingat mereka membutuhkan pemasaran dan promosi internasional yang dapat dilayani oleh label besar. Radiohead juga menyatakan motivasinya yang mirip terkait akhir kontraknya dengan EMI saat album mereka In Rainbows dirilis sebagai "bayar sesukamu" dalam unduhan daring, tetapi mereka memilih kembali ke label untuk alasan konvensional. Penelitian menunjukkan bahwa label masih mengontrol banyak akses untuk distribusi.

Strategi Baru Bisnis Musik

Komputer dan teknologi internet menyebabkan peningkatan lalu lintas pembagian berkas dan direct to fan sehingga menyebabkan penjualan musik menurun dalam beberapa tahun terakhir. Label dan organisasi berupaya mengubah strateginya dan cara bekerjanya dengan artis. 

Cara baru kesepakatan tersebut sering disebut "Kesepakatan 360". Jenis perjanjian ini menyediakan label hak dan persentase untuk menyelenggarakan tur konser, menjual cenderamata, dan sokongan. Sebagai imbalannya, label dapat membayar uang muka yang lebih tinggi kepada artis, sabar dengan pengembangan artis, dan membayar persentase penjualan CD yang lebih tinggi. 

Kesepakatan 360 ini cukup efektif untuk artis papan atas dengan basis penggemar yang setia. Oleh karena itu, label sekarang harus lebih santai dengan perkembangan artis karena umur panjang adalah kunci dari perjanjian semacam ini. Beberapa artis seperti Paramore, Maino, dan juga Madonna sudah mencoba perjanjian ini.

Tinjauan terhadap penawaran 360 oleh Atlantic Records untuk seorang artis menunjukkan variasi strukturnya. Dalam dokumen yang dibuatnya, Atlantic menawarkan uang muka untuk menandatangani artis, yang kelak akan menerima royalti penjualan setelah perolehan biaya. Begitu album pertama artis dirilis, bagaimanapun, label dapat memilih membayar tambahan $200.000 sebagai ganti 30 persen dari pendapatan bersih dari semua tur, cenderamata, sokongan, dan biaya keanggotaan klub penggemar. 

Atlantic dapat berhak menyetujui jadwal tur artis tersebut, gaji karyawan tur, serta penjualan cenderamata tertentu yang dikontrak oleh artis tersebut. Selain itu, label juga menawarkan artis potongan 30% keuntungan album label—jika ada—sehingga royalti dapat meningkat dari biasanya sebesar 15%.

Label Digital

Dengan bertumbuhnya internet sebagai sarana menikmati karya musik, netlabel muncul. Bergantung tujuan netlabel tersebut, berkas musik dari artis dapat diunduh gratis atau berbayar lewat PayPal atau sistem pembayaran digital lainnya. 

Sejumlah label juga menawarkan salinan keras CD sebagai tambahannya. Label digital dianggap sebagai versi baru dari netlabel. Meski netlabel banyak yang memulainya sebagai situs web gratisan, label digital menampilkan persaingan yang cukup ketat terhadap label besar.
jagoIK11
jagoIK11 Jasa Konsultan Marketing Online

Posting Komentar untuk "Strategi Baru Menghadapi Teknologi Musik"